Sejarah Monumen Nasional

Sejarah Monumen Nasional

Ini mewakili semangat bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Pembangunannya dimulai pada tahun 1961 di bawah Soekarno dan selesai pada tahun 1975 di bawah pemerintahan Soeharto. Itu dibuat dari marmer dengan puncak termasuk perunggu berbentuk api seberat 14,5 ton yang dilapisi dengan 35 kilogram emas.

Catatan Monumen Nasional

Sejarah Monumen Nasional

Monas (Monumen Nasional) adalah tujuan wisata yang sangat populer di Jakarta. Letaknya jauh di atas persegi panjang Medan Merdeka, di tengah-tengah lahan seluas 80 hektar. karena tugu setinggi 132 meter, mudah diperhatikan.

Monumen Nasional Indonesia ini melambangkan perjuangan bangsa Indonesia untuk kemerdekaan. Oleh karena itu, beberapa dimensi dikaitkan dengan tanggal Kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus 1945. Mulai dibangun pada 17 Agustus 1961 dan selesai pada 12 Juli 1975.

Ketinggian tugu dimahkotai dengan nyala api kemerdekaan yang tampak seperti emas. Akibatnya, manusia sering bercanda, mereka ingin mengambil emas dari Monas. pada kenyataannya, itu adalah bentuk perunggu bermil-mil yang dilapisi kertas emas. Awalnya, 35 kilogram emas-foil melindungi api, tetapi menjadi berlapis dan meningkat menjadi 50 kilogram selama peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia.

Saat ini, halaman tempat berdirinya Monas dikenal dengan nama Medan Merdeka segi empat. itu adalah alun-alun metropolis yang dikelilingi oleh beberapa rumah penting, seperti Istana Merdeka (istana kepresidenan), Museum Nasional, banyak kantor kementerian, markas besar angkatan laut Indonesia, masjid Istiqlal, kedutaan AS, dan perpustakaan nasional yang baru. Stasiun kereta api Gambir berada di sisi timur taman.

Selama bertahun-tahun persegi panjang memiliki banyak nama. Awalnya, orang Belanda menyebutnya Koningsplein (alun-alun Raja), sedangkan orang lokal menyebutnya Lapangan Gambir (Gambir segi empat), karena di sana banyak terdapat tanaman gambir. Pada tahun 1942, Jepang mengubah panggilan menjadi alun-alun Ikada (Ikatan Atletik Djakarta = Persatuan Atletik Jakarta). Setelah Indonesia merdeka, Presiden pertama kita mengubah panggilan menjadi Medan Merdeka. Namun, lokasinya lebih populer seperti alun-alun Monas.

Arti Dari Konstruksi

Bentuk Monas melambangkan lingga (lingga atau kejantanan) dan yoni (vagina atau kewanitaan), artinya melambangkan kemakmuran. Ide itu datang dari Sukarno sendiri. Kadang-kadang Monas juga disamakan dengan bentuk alu (alu) dan lesung (mortar) untuk menumbuk padi. ukuran Monas mewakili tanggal kemerdekaan Indonesia; 17 Agustus 1945. tinggi dari bawah ke cawan (cawan) adalah 17 m, yang melambangkan tanggal; 17, bersamaan dengan ketinggian dari Museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m, yang mewakili Agustus sebagai bulan kedelapan (3 m di bawah tanah dan lima m di tangga ke dasar cawan) . Lebar cawan berbentuk persegi adalah empat puluh lima kali empat puluh lima m, yang melambangkan 12 bulan 1945.

Nama Yang Khas

Monas dan wilayahnya telah diakui memiliki nama-nama khusus, mulai dari Taman Gambir, Taman Ikada, Taman Merdeka, Taman Monas dan Lapangan Monas.

Museum Sejarah Nasional

Di sudut timur laut dasar monumen, pintu masuk ke Museum Rekor Nasional Indonesia mengarah ke sebuah ruangan besar berdinding marmer dengan serangkaian diorama yang mendramatisir momen-momen penting dalam sejarah Indonesia.

Saat Anda naik ke dalam cawan yang birokrasi dasar monumen, Anda bisa memasuki ruang Meditasi menurut berita dari situs sbobet resmi dan agen bola terpercaya yang terkenal beberapa simbol kebangsaan Indonesia di bagian dalam, dinding marmer hitam yang membentuk bagian dari poros menara.

Sebuah peta Indonesia yang disepuh terbentang di dinding utara aula Meditasi, sementara satu set pintu emas terbuka secara robotik untuk menunjukkan replika proklamasi asli dari studi kemerdekaan melalui Sukarno pada tahun 1945, sebagai jejak lagu patriotik dan rekaman Sukarno sendiri memenuhi udara.

Tembok selatan berfungsi sebagai patung Garuda Pancasila yang disepuh—elang alegoris yang dihiasi dengan simbol-simbol yang mewakili ideologi “Pancasila” yang didirikan oleh Sukarno.